Contoh Batu Nisan Bongpay Kristen Marmer

 Contoh Batu Nisan Bongpay Kristen Marmer

Contoh Batu Nisan Bongpay Makam Kristen, Bongpay Batu Granit - Model makam yang dimiliki masyarakat Tionghoa sangat berbeda dengan makam yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia pada umumnya. Bagi masyarakat Tionghoa model makam yang biasa disebut dengan bongpay memiliki makna tersendiri, membuat bongpay dengan bentuk dan ukuran yang sudah dintetukan akan menciptakan simbol status bagi orang yang meninggal. Simbol status sosial bisa dilihat dari bentuk, ukuran serta pernak pernik yang menyertai bongpay tersebut, oleh karena itu makam masyarkat Tionghoa dikenal dengan makam yang megah dan bernilai seni yang tinggi. Sehingga tak segan para keluarga besar rela membangun makam para leluhur dengan biaya yang cukup banyak. Dalam pembuatan bongpay harus dilakukan oleh para pengrajin yang sangat ahli dibindangnya. UD Bintang Antik Sejahtera merupakan salah satu produsen batu alam dan sangat berpengalaman dalam kerajinan batu alam salah satunya dalam pembuatan bongpay. Dalam pembuatan bongpay kami menggunakan bahan batu granit blacknerro yang memiliki warna hitam yang memiliki tingkat keawetan yang cukup baik.

bongpay china minimalis
bongpay china minimalis

Maka dari itu penggunaan batu granit sangat cocok untuk produk kerajinan outdor. Gambar diatas merupakan salah satua produk kerajinan bongpay yang telah kami buat. Untuk ukuran dan model bongpay dapat disesuaikan dengan kebutuhannya, sehingga kamu bisa menentukan ukuran dan model berdasarkan desain yang kamu miliki. Kami juga menyediakan berbagai macam jenis kerajinan indoor dan outdoor lainnya berbahan dasar batu alam mulai dari bahan marmer, granit, onyx, batu kali dan fosil. Kami juga melayani pemesanan dalam jumlah satuan hingga dalam jumlah partai. Maka dari itu percayakan produk kerajinan yang kamu inginkan bersama kami. Kunjungi alamat kami di Jl. Kanigoro gg 4 no. 35, Blumbang, Ds. Campurdarat, Kec. Campurdarat, Tulungagung, Jawa Timur 66272 untuk pemesanan dan informasi yang lebih lengkap bisa hubungi customer service yang sudah tertera dibawah ini. Bintang Antik Sejahtera adalah pengrajin marmer Online yang Terpercaya sejak tahun 2009 sampai dengan saat ini. Usaha marmer kami sudah berdiri sejak tahun 1999 yang lalu, Alhamdulillah ditahun 2009 kami mulai memasarkan secara oline untuk menjual segala produk-produk marmer baik berupa lantai dan dinding maupun berupa kerajinan-kerajinan marmer dan Onix Motto Kami adalah : Marmer Online Aman Murah, Terpercaya.

Model Bongpay China Minimalis

Sebelum mendirikan lokalisasi, Dolly sebenarnya sudah malang melintang di dunia pelacuran di Surabaya, seperti di lokalisasi Kembang Kuning. Ia pindah dari sana karena saat itu adanya relokasi Kembang Kuning. Usai mendirikan rumah bordil di Kupang Gunung 1, muncullah sejumlah rumah bordil lainnya. Lokalisasi ini kemudian mencapai ketenarannya mulai tahun 1968/1969 dan dikenal sebagai Lokalisasi Dolly. Pesatnya perkembangan lokalisasi Dolly membuat kebutuhan lahan untuk wisma atau rumah bordil juga semakin meningkat. Tak heran, maka makam-makam Cina yang belum terjamah langsung diratakan untuk segera dibangun bangunan baru atau berdampingan dengan makam Cina. Dengan kondisi ini, bahkan banyak bangunan yang di bawahnya masih terdapat kerangka yang belum terangkat dan langsung ditumpuk dengan bangunan baru. Ini membuat wisma di Dolly saat itu meski mewah interiornya tapi terkenal angker. Tjahyo menambahkan pembangunan rumah bordil ini sebenarnya tidak resmi. Karena saat awal pembangunannya bukan diperuntukkan untuk rumah bordil. Saat itu perizinan cukup ke kepolisian dan pemilik rumah bordil hanya berdalih untuk warung kopi yang dilayani perempuan-perempuan. Meski demikian tak semua bangunan di Kupang Gunung I memang untuk rumah bordil. Sebab ada juga yang digunakan untuk usaha lainnya.

Kuburan Bongpay China Tionghoa

Tak hanya itu, sejumlah pendatang juga bahkan hanya meratakan tanah gundukan tanpa menggali kerangka. Lalu langsung membangun bangunan di atasnya. Kompleks makam Cina ini yang dibongkar ini meliputi daerah Girilaya saat ini hingga batas makam Islam di daerah Putat Jaya. Menurut Tjahyo, setahun setelah pembongkaran makam besar-besaran ini, atau tepat pada tahun 1967. Muncul lah seorang bernama Dolly Khavit. Orang inilah yang diketahui pertama kali mendirikan rumah bordil. Saat itu, Dolly telah memiliki 4 rumah bordil di Kupang Gunung 1. Tiga wisma ini kemudian ia sewakan kepada orang lain. Tidak ada yang banyak diketahui mengenai sosok Dolly Khavit. Ia hanya disebutkan sebagai wanita campuran Jawa-Filipina dan bersuami seorang pelaut Belanda. Dari hasil perkawinannya, ia diketahui mempunyai seorang anak lelaki yang kemudian saat dewasa menjadi germo di lokalisasi ini. Tjahyo menjelaskan, meski seorang wanita, namun ia enggan disebut sebagai tante sebagaimana panggilan untuk germo umumnya. Tapi ia lebih memilih dipanggil sebagai papi.

kuburan bongpay china
kuburan bongpay china

Kisah lokalisasi Dolly seperti tak ada habisnya. Nah, tahukah detikers, sejak kapan lokalisasi Dolly berdiri dan siapa pendirinya? Lokalisasi Dolly tercatat telah berdiri sejak tahun 1969. Lokasinya yakni berada di Jalan Kupang Jaya Timur I, Kelurahan Putat Jaya. Di kelurahan Putat Jaya ini mempunyai luas 137 hektare. Di antara sekian Rukun Warga (RW) di dalamnya. 7 RW masuk dalam lokalisasi. Sehingga lokalisasi ini tepat berada di tengah-tengah pemukiman warga. Tjahyo Purnomo dan Ashadi Siregar dalam bukunya 'Dolly, Membedah Dunia Pelacuran Surabaya, Kasus Kompleks Pelacuran Dolly' mengungkapkan bahwa daerah Putat Jaya pada tahun 1960-an merupakan bong (makam) Cina. Pada tahun 1966, daerah ini kemudian diserbu dan dihuni oleh para pendatang. Bangunan makam Cina ini kemudian banyak dihancurkan dan dibongkar oleh para pendatang untuk permukiman. Karena itu, maka orang-orang mulai berdatangan berebut untuk mendapatkan tanah makam. Saat itu, untuk mendapatkan tanah, para pendatang cukup dengan membongkar makam, menggali kerangka yang ada dan sudah menyatakan diri sebagai pemiliknya.

Harga Bongpay Marmer Murah

Hal tersebut biasa disebut fengsui yaitu ilmu topografi kuno dari Tiongkok yang memercayai bagaimana manusia dan surga (astronomi), serta bumi (geografi) dapat hidup dalam harmoni untuk membantu memperbaiki kehidupan dengan menerima Qi positif. Qi terdapat di alam sebagai energi yang tidak terlihat. Qi dialirkan oleh angin dan berhenti ketika bertemu dengan air. Qi baik, disebut juga dengan istilah napas kosmik naga. Jenis Qi ini dipercaya sebagai pembawa rezeki dan nasib baik. Namun, ada pula Qi buruk yang disebut Sha Qi, yang dipercaya sebagai pembawa nasib buruk. “Saat ini banyak yang tidak paham itu, padahal ada ukuran-ukuran, ada meterannya itu kan ada yang berwarna hitam ada yang merah. Harus di warna merah itu jatuhnya. Kurang dari 20 persen yang paham itu, tetapi saya mencoba mengingatkan,” ucapnya. Jika ukuran tersebut tidak tetap dipercaya dapat memberi pengaruh yang buruk pada keluarga yang masih hidup. Contoh pada panjang 20 sentimeter, berbunyi fu-kui atau kaya raya, bukan yang sudah mati (dalam makam) akan menjadi kaya raya. Tetapi anak cucunya yang masih hidup akan terpengaruh jadi kaya raya, atau lebih kaya lagi, angka yang baik ini menunjukan angka merah. Lalu contoh lainnya yang menunjukkan hal yang buruk menunjukan warna hitam, contohnya pada angka 7 she chie atau Keturunan mati satu persatu sampai tidak punya keturunan. Alasan lain banyak warga keturunan Tionghoa yang tidak memakamkan lantaran biaya yang dibutuhkan cukup tinggi, termasuk perawatannya. Akhirnya sejumlah makam tidak terawat, lantaran ditinggal keluarganya. Hingga memilih membakar jasad orang yang meninggal dan melarung di laut lepas.

Harga Bongpay China Batu Alam Murah

Matahari belum terlalu tinggi, Minggu (7/4) pagi itu, tetapi puluhan pemuda-pemudi keturunan Tionghoa dengan mengenakan baju putih nampak sibuk dengan berbagai peralatan kebersihan dan alat membersihkan semak belukar, sabit, cangkul dan peralatan lainnya. Puluhan, bahkan ratusan batu nisan warga keturunan Tionghoa berjejer, ada yang berada di pinggir jalan yang semakin terasa sempit dengan penuhnya pemakaman ada yang berada sedikit di atas yang dapat dijangkau melewati jalan setapak dan tangga-tangga kecil yang disiapkan. Beberapa nisan dengan ukuran yang besar khas warga Tionghoa dengan bongpay (papan nisan) bertuliskan nama mendiang dan informasi lain tentang mendiang. Beberapa nampak ada persembahan di meja makam. Namun, kondisi tersebut tidak terjadi di seluruh makam. Tidak seluruhnya bersih, bukan persembahan untuk mendiang, tetapi semak belukar, bahkan pepohonan yang memenuhi sejumlah makam. Bahkan ada yang mulai rusak, yang seakan tidak ada sanak keluarga yang merawatnya lagi. Hari itu memang tidak seperti hari-hari biasa di pemakaman Gunung Sempu, Kasihan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama